Selasa, 18 Oktober 2011

Kenapa Kita Tak Bangga Dengan Bahasa Indonesia?


Kenapa Kita Tak Bangga dengan Bahasa Indonesia?
Kenapa Kita Tak Bangga dengan Bahasa Indonesia?
Bahasa menunjukkan bangsa. Setiap bangsa pasti memiliki bahasanya sendiri, dan merasa bangga dengan bahasa mereka. Bahkan mereka berusaha keras untuk memperkenalkan bahasa bangsanya ke forum-forum international. Meskipun mereka  tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi. Kebanggaan itu akan terlihat ketika mereka bernarsis diri dalam blog mereka seperti para peserta didik saya yang sangat bangga dengan sekolahnya. Lihatlah wajah-wajah mereka dalam foto di atas!
Saya tertegun sesaat, ketika salah satu sahabat saya bercerita tentang kunjungannya ke beberapa negara di Eropa. Orang Perancis sangat bangga dengan bahasa nasionalnya. Setiap turis asing yang melancong ke negerinya akan diarahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Perancis. Begitupun dengan orang Jerman, dan Swiss. Berbeda sekali dengan negeri yang kita cintai ini. Kita justru lebih suka berbahasa Inggris daripada bahasa sendiri. Para turis asing yang berwisata ke negeri ini tidak kita arahkan untuk mengenal, dan mengerti bahasa Indonesia. Jarang sekali saya temui, ada turis asing dari manca negara yang langsung diajarkan bahasa Indonesia oleh guide atau pemandu wisata di negeri ini. Misalnya dengan kata-kata, “Hai apa kabar?” atau “Selamat datang di negeri impian dan negeri surgawi Indonesia”.
Hal yang lebih menyakitkan lagi, para guru  di sekolah RSBI diminta menyampaikan materi pelajarannya dalam dua bahasa (Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia), dan kalau bisa bahasa Inggrisnya lebih ditonjolkan ketimbang bahasa Indonesia, karena sekolah sudah diharuskan untuk bertaraf internasional dengan menguasai bahasa Inggris. Padahal tidak seperti itu seharusnya penerapan bilingual dalam pembelajaran di sekolah.
Bahasa hanya sebagai sarana saja menyampaikan pesan. Jadi, bila seorang guru ingin pesannya sampai kepada para peserta didik, gunakanlah bahasa Indonesia dalam menyampaikan materinya, dan bukan memakai bahasa Inggris yang terlihat keren didengar, tetapi tidak dipahami pesannya oleh peserta didiknya. Oleh karenanya, penerapan dua bahasa (bilingual) di sekolah-sekolah kita, terutama sekolah RSBI/SBI harus dievaluasi segera agar supaya generasi penerus bangsa ini bangga dengan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia harus terus dipakai dalam dunia pendidikan kita. Posisinya tak boleh tergantikan dengan bahasa internasional. Bahasa Indonesia harus terus berkembang, dan dikembangkan oleh para guru di sekolah agar kesusastraan terus bermetamorforsis mencapai keindahannya. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa resmi di negeri sendiri dalam hal berkomunikasi. Dia harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
Sebagai sarana komunikasi, bahasa juga mampu membangun keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyampaikan pendapat, gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan pada era global ini. Keterampilan seperti itu tentu sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman.Tak Terkecuali, para blogger yang telah memiliki blog sendiri di internet, dan mengelolanya secara mandiri.
Kenapa kita tak bangga dengan bahasa Indonesia?
Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini, blog berhasil merebut perhatian masyarakat dan menjadi trend yang sangat digemari, terutama di kalangan pengguna internet. Atas dasar itu, banyak lembaga menyelenggarakan lomba blog dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada pembuat blog yang bernilai unggul, baik dari sisi artistik, informatika, maupun kemanfaatan isi yang termuat di dalam blog tersebut.
Lomba itu diadakan untuk membiasakan diri para blogger agar mampu menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan begitu seorang blogger akan memiliki peran tersendiri dalam mempublikasikan khasanah ilmu, dan kesusastraan Indonesia di ranah maya.
Para pengelola blog atau blogger seharusnya bangga dengan bahasa kita. Kebanggaannya itu harus dipublikasikannya dalam bentuk tulisan atau postingan di blog yang senantiasa mencerminkan kebanggaan dan kecintaan kepada bahasanya sendiri. Berusaha untuk menyuguhkan informasi yang dapat dipahami dan dimengerti dengan bahasa Indonesia yang mudah dicerna oleh siapa saja para pengguna inernet (netter) yang membaca blognya itu.
Kenapa kita tak bangga dengan bahasa Indonesia? Jawabnya, karena kita tidak membiasakan diri menulis dan membaca dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu, peran guru TIK sangat penting agar mampu mengarahkan para peserta didiknya untuk mampu menulis dalam blog mereka dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagai seorang pengajar mata pelajaran TIK di SMP, hal  di atas itulah yang saya lakukan. Saya pun mengumpulkan alamat link blog peserta didik dalam sebuah blog di http://materi-tik-smp.blogspot.com/. Dengan begitu, saya bisa memantau tulisan-tulisan mereka, dan mengambil tulisan terbaik untuk diterbitkan dalam majalah sekolah yang bernama GEMA SMP Labschool Jakarta. Mari bangga berbahasa Indonesia.
Artikel ini juga saya publikasikan di sini.
Salam Blogger Persahabatan Kasih dan Sayang :***
Omngga

Selasa, 13 September 2011

Social Engineering, Sebuah Teknik Menyerang
Sistem Keamanan Komputer


               Social Engineering dipopulerkan oleh seorang hacker terkenal bernama Kevin Mitnick pada era tahun 1990-an. Social engineering merupakan sebuah teknik mendapatkan informasi penting dari korban dengan cara memperdaya korban dengan memanfaatkan kelemahan interaksi social korban. Menurut Benz, social engineering adalah seni dan ilmu bagaimana mendapatkan orang untuk memenuhi apa yang kita inginkan. Menurut Palumbo, social engineering adalah sebuah trik psikologi yang digunakan oleh hacker dari luar pada pengguna sah dari sebuah sistem komputer untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan agar mendapatkan akses ke sistem komputer.
               Pada dasarnya, tujuan dari social engineering sama dengan hacking pada umumnya mendapatkan aksses yang tidak di otorisasi ke dalam sistem atau informasi untuk melakukan tindakan ilegal, penyerangan jaringan, mata mata industri, pencurian identitas, atau menyerang sistem atau jaringan komputer. Umumnya, perusahaan yang menjadi target adalah persuahaan persahaan besar seperti perusahaan telekomunikasi, militer, lembaga pemerintah, lembaga financial, rumah sakit, dan sebagainya.
               Menurut Sarah Granger, serangan melalui social engineering mempunyai dua level: secara fisik dan secara psikologi. Serangan secara fisik dilakukan dengan berbagai macam, seperti dating langsung ke tempat kerja, menggunakan telepon, sampah-sampah, dan bahkan secara online. Pelaku dapat saja berpura-pura sebagai pegawai maintenance gedung, konsultan, dan bahkan pegawai perusahaan itu sendiri yang mempunyai akses kedalam organisasi. Pelaku kemudian mencari password, memasang perangkat penyadap di jaringan, dan sebagainya, dan kemudian menyerang sistem atau jaringan dari luar. Cara lain adalah dengan cara memperhatikan pekerja yang sedang memasukkan password kemudian mencuri password tersebut.
               Menurut Joan Goodchild, ada berbagai trik yang digunakan oleh penyerang dengan memanfaatkankelemahan social korban. Beberapa diantaranya adalah berikut ini.

1.      Sepuluh derajat pemisah
        Salah satu cara untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan social engineering adalah dengan munggunakan telepon. Namun sebelum mendapatkan informasi penting dari korban, pelaku akan terlebih dahulu mendapatkan informasi sepotong demi sepotong sampai akhinya sampai ke korban. Informasi tersebut diperoleh satu per satu dari orang-orang disekitar korban. Pelaku bisa saja bertanya terlebih dahulu kepada petugas keamanan, petugas kebersihan, supir, bawahan, rekan kerja, dan seterusnya hingga sampai pada korban. Menurut Sal Lifrieri, seorang pensiunan New York City Police Depatement, kemungkinan ada sepuluh tahap yang dilakukan oleh pelaku sebelum akhirnya sampai ke korban. Korban mungkin saja orang kesepuluh yang didekati oleh pelaku.

2.      Mempelajari bahasa perusahaan target
 Setiap organisasi memiliki budaya dan bahasa sendiri dalam
berkomunikasi dan memiliki istilah-istilah atau singkatan singkatan yang digunakan ketika berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Misalnya, perusahaan kimia akan terbiasa berbicara dalam istilah-istilah obat-obatan, dan sebagainya. Karena itu sebelum melakukan penyerangan, pelaku akan mempelajari terlebih dahulu bahasa organisasi. Sehingga pada saat melakukan penyerangan, korban akan mudah percaya karena pelaku berbicara dalam bahasa organisasi yang dikenal akrab oleh korban.

3.       Meminjam musik “nada tunggu” perusahaan        
 Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan musik
“nada tunggu telepon” yang digunakan organisasi. Sebelum melakukan aksinya, pelaku terlebih dahulu menelpon organisasi, tujuannya agar mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan music “nada tunggu” perusahaan. Pelaku kemudian merekam music “nada tunggu” tersebut dan digunakan untuk mengelabui karyawan lain
Berikutnya, pelaku akan menelpon karyawan yang
menjadi target. Ketika sedang menelpon, pelaku berpura-pura ada telepon yang masuk ke linenya dan target disuruh menunggu. Pada saat menunggu tersebut, pelaku memutar music “nada tunggu” yang sudah direkamnya. Hal ini akan membuat target merasa pelaku menelpon dari internal perusahaan dan merupakan peawai perusahaan. Sehingga, ketika diminta informasi penting yang rahasia, target akan memberikan tanpa curiga.

4.      Menyamarkan nomor telepon
Teknik ini dilakukan dengan cara menyamarkan nomor
telepon yang digunakan untuk menelpon korban. Korban akan melihat nomor telepon itu adalah nomor telepon dari dalam perusahaan atau perusahaan yan dikenal, tetapi sebenarnya telepon berasal dari pelaku. Teknik ini dapat mengecoh korban karena korban akan mengira bahwa telepon berasal dari orang yang terpercaya. Bila korban menelpon balik ke nomor tersebut, maka telepon akan disambungkan ke nomor yang benar. Karenanya, korban akan mudah percaya dan memberikan informasi-informasi yang rahasia.

5.      Menggunakan isu berita
Berita-berita yang ada di surat kabar atau TV digunakan
pelaku untuk memperdaya korban. Sebagai contoh, jika berita utama “adanya bank yang terkena likuidasi”, maka pelaku akan menelpon atau mengirimkan email ke karyawan bank yang bersangkutan untuk memberikan informasi-informasi penting yang rahasia.

6.      Memanfaatkan kepercayaan pada website jejaring sosial
Saat ini ada banyak website jejaring sosial yang mempunyai
Banyak pengguna seperti Facebook, Myspace, Twitter dan lain-lain. Para pengguna percaya kepada website tersebut. Kepercayaan itu dimanfaatkan pelaku dengan cara mengirimkan email palsu kepada pengguna jejaring sosial tersebutyang isinya bahwa website tersebut dalam perbaikan dan mohon memperbaiki akun dengan mengeklik link yang disertakan. Ketika mengeklik link tersebut, korban akan dibawa ke website palsu. Jika tidak sadar, Korban akan memberikan informasi penting yang rahasia di website palsu tersebut.

7.      Memanfaatkan kesalahan ketik
Ketika berselancar di internet,seringkali orang salah ketik
alamat URL dan tidak terlalu teliti memperhatikannya. Pelaku kemudian menyiapkan website palsu dengan alamat URL yang mirip dengan alamat website aslinya. Akibatnya, ketika ada pengunjung yang salah ketik dan masuk ke website palsu tersebut, secara tidak sadar akan memberikan informasinya yang penting.

8.      Menyebarkan berita bohong untuk mempengaruhi harga saham
Teknik ini dilakukan dengan cara menyebarkan berita bohong yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Sebagai contoh, informasi tentang kesehatan Bill Gates akan dapat membuat harga saham Microsoft turun. Pelaku akan membeli sejumlah saham dari perusahaan tertentu, kemudian mengirimkan email yang berisi isu yang dapat membuat harga saham perusahaan tersebut akan naik, misalnya isu bahwa perusahaan tersebut akan dibeli oleh perusahaan yang lebih besar. Ketika orang banyak termakan isu tersebut, maka orang akan memburu saham perusahaan bersangkutan dan harga sahamnya akan naik secara drastis. Pada saat harga saham naik, maka pelaku akan melepas sahamnya.


 MUHAMMAD ERLANGGA P.H.
8E
25

Minggu, 17 Juli 2011

LIBURAN-TUGAS TIK

             Liburan ini saya pergi ke bandung untuk menengok om saya yang sakit db. saya berada disana selama 2 hari satu malam. saya pergi ke sana menggunakan kereta api. kereta yang saya naikki berangkat puku 19:00 dan sampai di tujuan pukul 22:00. saya dijemput oleh kakek dan nenek saya, dari stasiun saya langsung menuju ke rumah ke rumah sakit ST. Boromeus untuk menjenguk om saya. setelah itu kamipun menginap dirumah nenek dan kakek saya.
             Keesokan harinya kami pergi dari rumah kakek dan nenek saya sekitar jam 10:00 pagi, sembari jalan jalan, kamipun mencari tempat makan siang yang akan kita singgahi. akhirnya setelah beberapa jam ada satu restaurang yang kami pilih dengan sambel ijo-nya yang legendaris alias sangatlah pedas. setelah itu kamipun mengunjungi om saya dan setelahnya kami menjemput anaknya om saya untuk dibawa ke jakarta untuk berlibur.

MUHAMMAD ERLANGGA PUTRA H.
KELAS 8E
ABSEN: SETELAH MAHARANI KUSUMAWIJOYO (Gak hafal)